Senin, 23 April 2018

Manfaat daun kelor untuk ASI

Ada banyak sumber makanan yang dipercaya dapat memperlancar produksi ASI ibu menyusui. Salah satunya adalah daun kelor. Lantas, bagaimana cara mengolah daun kelor untuk dikonsumsi ibu menyusui? Simak ulasannya di bawah ini.


Adakah Efek Samping Mengonsumsi Daun Kelor ?
Setiap kali Anda ingin coba-coba makanan atau minuman baru selama masa hamil atau menyusui, Anda wajib bertanya dan konsultasi dengan dokter Anda lebih dulu. Hal ini dilakukan pastinya demi kesehatan Ibu dan bayi yang dikandungnya. Terlebih lagi, tak semua suplemen dan obat herbal aman dikonsumsi.

Ada kemungkinan residu bahan kimia (misalnya, pestisida) tertinggal di dalam akar tanaman, kulit kayu, dan bunga daun kelor yang dapat memicu kontraksi rahim dini, yang membuat Anda berisiko mengalami komplikasi kehamilan. Baiknya, konsumsi daun kelor harus di bawah pantauan dokter jika Anda berniat menggunakannya saat hamil.



Bagaimana mengolah daun kelor untuk dikonsumsi ?
Terdapat perbedaan cara menggunakan daun kelor di Indonesia dan di negara-negara lain. Biasanya, di negara lain daun kelor diubah menjadi esktrak dalam bentuk kapsul siap minum. Di Indonesia, daun kelor seringnya diolah menjadi jamu rebusan yang Anda minum airnya beberapa kali sehari, atau dilalap daunnya untuk teman lauk makan nasi.

Mungkin, cara mengonsumsi daun kelor yang paling baik adalah dengan cara diangin-anginkan di bawah sinar matahati sampai kering, lalu digerus mrnjadi bubuk. Dengan begini, nutrisi yang ada dalam daun tetap utuh dan dapat dengan lebih mudah mengalir mengikuti aliran darah. Anda bisa menambahkan bubuk daun kelor ke dalam smoothies, jus, yogurt, atau bahkan ditaburkan pada makanan.

Manfaat Daun Kelor
Berasal dari pohon kelor, yang punya nama latin moringa oleifera. Daun kelor memiliki sejumlah nutrisi yang penting bagi tubuh, seperti vitamin A, B, dan C. Per 100 gram daun kelor juga mengandung 75 kalori, 60 gram protein, 13 gram karbohidrat, dan 353 mg kalsium. Selain itu, daun kelor mengandung zat besi yang bisa mencegah anemia. Total kandungan nutrisi dalam 200 mg daun kelor bahkan setara dengan 4 butir telur dan 2 gram susu.

Ulasan Ahli
Mengutip Mindbodygreen, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Michelle A. Taup, MD., menemukan bahwa kelompok ibu menyusui yang rutin mengonsumsi kapsul daun kelor sebanyak dua kali sehari mengalami peningkatan produksi ASI yang cukup tinggi. Bagi ibu menyusui yang harus mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi demi menjamin ketersediaan ASI untuk buah hati, daun kelor adalah salah pilihan yang tepat. Namun, konsumsi daun kelor tetap harus diimbangi dengan menu makanan sehat lainnya.

Mengapa vagina basah saat bergairah ?

Vagina basah mengacu pada proses yang terjadi dalam waktu 10-30 detik seorang wanita pertama kali mengalami rangsangan seksual, di mana pembengkakan terjadi pada area yang terletak di bawah dinding vagina.

Pelumasan vagina ini adalah proses persiapan selama aktivitas seksual yang berperan besar untuk memfasilitasi hubungan seksual dengan memungkinkan pergerakan yang lebih luwes saat upaya penetrasi menciptakan gesekan. Pelumasan vagina ini dapat terjadi akibat stimulasi fisik, seperti selama foreplay seksual, atau dari sekadar memikirkan aktivitas seksual.

Pelumasan Vagina Terjadi Ketika Terangsang
Itu yang pasti. Tapi yang penting adalah bahwa pelumasan terkait dengan seberapa sering dan berapa lama Anda terangsang. Jadi jika Anda mudah bergairah, atau sering memikirkan seks hingga ke titik menjadi sedikit bergairah, Anda mungkin akan mengalami vagina yang lebih basah. Jika Anda tidak sering atau mudah mengalami gairah seksual, Anda mungkin hanya perlu menghabiskan sedikit lebih banyak waktu dalam tahap foreplay untuk sampai ke tahap itu.



Terbuat Dari Apa Cairan Vagina ?
Cairan yang keluar saat vagina basah berbeda dari keputihan biasa lebih licin, cair, berwarna transparan, dan menyebar lebih mudah. Tidak seperti lendir leher rahim, cairan yang keluar saat Anda terangsang biasanya akan mengering dengan cepat dan menguap dalam waktu kurang lebih satu jam.

Sepanjang siklus menstruasi wanita, lendir vagina selalu berubah menanggapi produksi hormon tubuh. Selama gairah seksual, aliran darah ke vagina, vulva, dan klitoris, meningkat dan menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di area genitalia. Pada saat ini, respon mirip berkeringat terjadi, melumasi dinding vagina. Kombinasi lendir vagina dan pelumasan ini menghasilkan sekresi seksual perempuan, yang bisa mengandung karbohidrat, asam amino, protein, dan asam lainnya yang dihasilkan oleh bakteri lactobacillus.

Seberapa Banyak Cairan Keluar Saat Vagina Basah ?
Kualitas cairan sangat bervariasi untuk setiap wanita, dan pada setiap orang, banyak volume akan bergantung berdasarkan hormon, emosi, mood, metode, frekuensi, dan intensitas rangsangan seksual yang dialami, hingga tingkat ketertarikan seksual wanita pada pasangan seks mereka.

Jika secara alami vagina Anda cenderung lebih kering, Anda dapat mencoba perpanjang dan menambah intensitas foreplay seksual, terutama pada klitoris. Klitoris, banyak pakar berpendapat, adalah “sarang” di mana ujung-ujung saraf berkumpul yang akan lebih banyak menarik aliran darah dari jantung saat terangsang.

Pentingkah Cairan Vagina Untuk Wanita ?
Sangat penting bagi pasangan untuk memahami peran pelumas dalam hubungan seks. Untuk wanita, vagina basah adalah tahapan penting dalam gairah seksual. Pelumasan alami ini menyiapkan vagina terhadap potensi penetrasi, sehingga memudahkan penis (juga jari atau mainan seks) untuk masuk dan mengurangi gaya gesek dan iritasi yang menyertainya dengan mengurangi tekanan pada alat kelamin.

Nyeri selama hubungan seksual sering disebabkan oleh pelumasan yang tidak memadai. Kadang, waktu foreplay yang lebih lama adalah satu-satunya yang dibutuhkan wanita untuk dapat terlumasi dengan baik.